"Mas Danny, Bisa Antar Spikoe ke Bandara Juanda Hari ini?"
Nama saya Nanang. Sehari-hari saya bekerja sebagai travel guide. Sudah belasan tahun saya mengantar rombongan wisata ke berbagai kota di Jawa Timur, dari Malang, Batu, sampai Surabaya. Saya terbiasa mengatur waktu, rute, dan kebutuhan tamu. Tapi sejujur-jujurnya, ada satu momen yang selalu bikin deg-degan setiap trip: urusan oleh-oleh menjelang pulang.
Hari itu saya membawa rombongan wisata dari Malang. Trip berjalan lancar. Cuaca bersahabat, jadwal destinasi sesuai rencana, dan tamu-tamu terlihat puas. Masalah mulai muncul ketika kami harus langsung menuju Bandara Juanda untuk penerbangan sore. Beberapa tamu mendekati saya dan bertanya hal yang sama,
“Pak Nanang, bisa beli spikoe nggak sebelum ke bandara?”
Saya langsung menghitung waktu di kepala. Rute normal biasanya mampir ke kawasan Rungkut Madya, tempat toko spikoe terkenal berada. Tapi melihat kondisi jalan dan jam keberangkatan pesawat, saya tahu risikonya besar. Salah sedikit, rombongan bisa telat check-in. Dan itu mimpi buruk bagi seorang travel guide.
Sebagai penanggung jawab rombongan, saya harus ambil keputusan cepat.
“Aman nggak kalau mampir?” tanya salah satu tamu lagi.
Saya menghela napas.
“Kalau dipaksakan, takutnya malah telat pesawat,” jawab saya jujur.
Di situlah saya teringat satu nama yang pernah saya simpan di kontak ponsel: Mas Danny. Beberapa rekan sesama guide pernah cerita soal jasa pesan antar oleh-oleh khas Surabaya, termasuk Spikoe Resep Kuno, yang bisa dikirim langsung ke bandara. Waktu itu saya simpan nomornya, tapi belum pernah benar-benar pakai.
Tanpa ragu, saya langsung menelepon.
“Halo, Mas Danny? Saya Nanang, travel guide. Saya bawa rombongan, butuh spikoe lumayan banyak. Bisa antar ke Bandara Juanda hari ini?”
Jawaban di seberang telepon langsung bikin saya lega.
“Bisa, Pak. Jumlah berapa? Nanti kami atur supaya sampai tepat waktu.”
Saya jelaskan jumlah tamu, varian spikoe yang diinginkan, dan jam kedatangan bus di bandara. Komunikasinya jelas, cepat, dan profesional. Nggak ada kesan ribet, padahal pesanan cukup banyak.
Selama perjalanan menuju Surabaya, saya jauh lebih tenang. Fokus saya kembali ke tugas utama: memastikan rombongan aman dan nyaman sampai bandara. Nggak perlu lagi putar otak cari toko, nggak perlu khawatir macet, dan yang paling penting—nggak ada tekanan waktu berlebihan.
Begitu bus tiba di Bandara Juanda, Mas Danny sudah menunggu. Spikoe pesanan tersusun rapi, jumlahnya pas, kondisinya fresh, dan siap dibagikan ke tamu. Melihat wajah-wajah puas para wisatawan, saya benar-benar merasa terbantu.
Salah satu tamu bahkan bilang,
“Wah, enak banget ya, Pak. Nggak nyangka bisa dapat spikoe tanpa muter-muter.”
Sebagai travel guide, momen itu penting buat saya. Kepuasan tamu adalah segalanya. Dan hari itu, jasa Mas Danny benar-benar jadi penyelamat. Cepat, tepat waktu, dan bisa diandalkan.
Sekarang, setiap kali membawa rombongan wisata yang pulang lewat Juanda dan ingin oleh-oleh khas Surabaya—terutama Spikoe Resep Kuno—saya nggak ragu lagi. Saya selalu rekomendasikan Mas Danny. Bagi saya, dia bukan cuma jasa pesan antar, tapi partner yang sangat membantu kerja saya di lapangan.
.jpg)
Diskusi