Ternyata Spikoe Resep Kuno Bisa Diantar ke Bandara Juanda. Mas Danny Solusinya!
Namaku Rini. Usia 28 tahun. Perempuan Makassar yang beberapa hari terakhir merasa sangat puas sekaligus sedikit lelah—lelah yang menyenangkan—setelah liburan singkat ke Kota Batu, Malang. Udara dingin, apel segar, kopi hangat, dan tawa kecil selama jalan-jalan masih terasa menempel di ingatan. Tapi seperti semua perjalanan, liburan juga harus punya titik akhir.
Pagi itu aku duduk di kursi travel Nahwa, bersiap menempuh perjalanan dari Malang menuju Bandara Juanda, Surabaya. Penerbanganku ke Makassar masih sekitar tiga jam lagi. Secara teori, waktu itu cukup. Tapi pengalaman sering mengajarkan: di jalan, teori kadang tak berlaku.
Di tengah perjalanan, pikiranku tiba-tiba teringat satu hal penting—oleh-oleh.
Aku menoleh ke depan dan memberanikan diri bertanya ke driver,
“Mas, kira-kira sempat nggak ya mampir beli spikoe dulu?”
Driver tersenyum tipis, lalu menggeleng pelan.
“Waduh, Mbak. Takutnya nggak sempat. Jalan Surabaya kadang nggak bisa diprediksi. Daripada ketinggalan pesawat.”
Jawaban itu masuk akal. Aku mengangguk, meski sedikit kecewa. Dalam hati aku berpikir, masa pulang dari Jawa Timur tanpa bawa spikoe? Spikoe Resep Kuno itu sudah lama ada di wishlist-ku. Apalagi keluarga di Makassar selalu antusias kalau aku bawa oleh-oleh khas daerah.
Akhirnya aku mengeluarkan ponsel. Selama perjalanan, aku mulai browsing. “Toko spikoe dekat Bandara Juanda” ketikanku berulang kali muncul di layar. Hasilnya? Nihil. Hampir semua outlet spikoe berada di tengah kota Surabaya. Rasanya harapan makin menipis.
Sampai akhirnya aku menemukan sebuah website sederhana. Judulnya langsung menarik perhatianku: Jasa Pesan Antar Spikoe Resep Kuno ke Bandara Juanda. Jantungku sedikit berdebar. Aku scroll pelan, membaca testimoni, lalu mataku berhenti pada satu hal: nomor telepon.
“Ah, coba aja,” gumamku.
Aku langsung menelepon. Nada sambung terdengar beberapa detik sebelum akhirnya dijawab.
“Halo, dengan Mas Danny,” suara di seberang terdengar ramah dan tenang.
Aku langsung menjelaskan posisiku—sedang di perjalanan dari Malang, pesawat masih tiga jam lagi, ingin pesan spikoe ke Bandara Juanda. Jujur saja, aku sempat ragu apakah waktunya cukup.
“Tiga jam masih aman, Mbak,” jawab Mas Danny dengan yakin. “Mau pesan Spikoe Resep Kuno yang mana? Original, kismis, atau speculaas?”
Aku terdiam sebentar. Ragu langsung berubah jadi senyum. Akhirnya, aku pesan beberapa kotak Spikoe Resep Kuno. Sekalian, aku tambah Sambal Bu Rudy, Almond Crispy Cheese, dan Bandeng Juwana. Sekalian lengkap, pikirku.
Prosesnya surprisingly gampang. Mas Danny menjelaskan dengan detail, ramah, dan nggak ribet. Aku tinggal duduk manis di travel, sambil sesekali melirik jam dan berharap lalu lintas bersahabat.
Waktu terasa berjalan cepat. Tanpa sadar, travel sudah masuk area sekitar bandara. Aku menerima pesan WhatsApp dari Mas Danny: “Mbak Rini, saya sudah di Bandara Juanda.”
Rasanya lega banget. Seperti menemukan air dingin di tengah siang panas.
Kami bertemu di area drop-off. Mas Danny menyerahkan pesanan dengan rapi—semua dibungkus aman, bersih, dan sesuai pesanan. Semua sudah dikemas dalam kardus yang rapi dan aman. Nggak ada drama, nggak ada terburu-buru. Semuanya tepat waktu.
Sambil berjalan menuju pintu keberangkatan, aku tersenyum sendiri. Ternyata pulang dari Jawa Timur tanpa mampir toko oleh-oleh bukan berarti pulang dengan tangan kosong.
Sekarang, setiap ada teman yang cerita bingung cari oleh-oleh Surabaya atau pengen Spikoe Resep Kuno tapi mepet waktu, aku selalu cerita pengalamanku ini. Buatku, Mas Danny bukan sekadar jasa titip oleh-oleh. Dia solusi. Terpercaya, responsif, dan benar-benar ngerti kebutuhan traveler seperti aku.
Kalau kamu suatu hari berada di posisi yang sama denganku—kejar waktu, pesawat sudah dekat, tapi hati masih ingin bawa oleh-oleh khas Surabaya—aku sangat merekomendasikan Mas Danny sebagai jasa pesan antar Spikoe Resep Kuno ke Bandara Juanda. Pengalamanku sudah membuktikan, kadang solusi terbaik datang tepat saat kita hampir menyerah.
.jpg)
Diskusi